Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) wilayah
Kalimantan Barat menyelenggarakan Pertemuan Wilayah I dan Konsolidasi
Peningkatan Kapasitas dan Perencanaan Strategis dengan tema “Peranan pemuda
Adat Dalam Perencanaan Strategi Melestarikan Adat dan Budaya di Kalimantan
Barat”. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Betang Desa Lingga Kecamatan
Ambawang Kabupaten Kubu Raya 14-15 September 2012.
Tujuan dari kegiatan adalah untuk membangun
pemikiran sebagai landasan bagi pemuda adat untuk mewujudkan masyarakat adat di
Kalimantan Barat yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan
mertabat secara budaya.
Yulidas sebagai ketua panitia, Rabu (12/9)
menuturkan kegiatan yang sasarannya pemuda harus memiliki rasa kepedulian yang
tinggi, bahkan harus bangga dengan budayanya sendiri. Oleh karena itu pemuda
adat sesungguhnya tak terpisahkan dari gerakan masyarakat di nusantara yang
umumnya didominasi kaum tetua atau tokoh adat.
“Tidak sedikit pemuda yang sudah kehilangan
akar budayanya, bahkan cenderung menganggap berjuang untuk masyarakat adat,
melestarikan budaya suatu pekerjaan yang tidak sesuai lagi dengan era modern,”
kata Yulidas.
Di sisi lain, pada masyarakat juga sudah
terjadi pergeseran nilai-nilai adat, budaya dan spiritual. Hal itu mendorong
terjadinya jurang pengetahuan antar generasi dan kurangnya minat generasi muda
adat terhadap persoalan adat dan budayanya yang menyebabkan sebagian pemuda
tidak lagi bangga mengaku menjadi bagian dari masyarakat adat.
“Pada kondisi seperti inilah generasi muda sedang
dalam proses transisi bahkan tidak tertutup kemungkinan diambang kehancuran dan
kehilangan identitas. Jika demikian kondisinya sudah dapat dipastikan peran
pemuda tidak dapat ambil bagian terhadap proses membendung kehancuran kehidupan
masrakat adat yang semakin memprihatinkan karena tanah, hutan yang menjadi
sumber kehidupannya dirampas, tidak diakui oleh Negara,” tuturnya.
Pertemuan itu sendiri juga akan dilakukan
dialog yang berkaitan dengan posisi, fungsi serta peran pemuda adat dalam
perencanaan strategis pembangunan di Kalimantan Barat. Dengan hasil yang dapat
dicapai peserta memiliki kemampuan dalam memahami isu-isu strategis serta visi
yang kuat tentang adat dan budaya, terbentuknya BPAN wilayah Kalbar yang
merupakan sayap dari organisasi AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) ini,
terumuskannya posisi, fungsi, serta peran serta pemuda dalam adat dan budaya.
Tulisan dimuat di media lokal Borneo Tribune.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar